Kejadian alam “laut terbelah” mirip kisah Nabi Musa terjadi di Pulau Jindo, Korea Selatan. Di sana terdapat laut yang
jika surut akan menampakkan daratan dan bisa dilewati. Uniknya, daratan
ini saling menghubungkan antara Pulau Jindo dan Pulau Modo. Fenomena
alam ini membuat “jembatan laut” itu menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Untuk menyeberang pulau hanya diperlukan puluhan menit saja.
Pasalnya, jarak yang ditempuh kurang dari tiga kilometer, atau tepatnya
2,8 kilometer. Lebarnya bisa dipenuhi oleh banyak orang karena berukuran
60 meter. Jadi, sekali sesi surut air, banyak orang dapat tertampung
dan berjalan bersama di daratan tengah laut itu.
Sebenarnya adanya laut belah di Pulau Jindo juga ada legendanya.
Konon dulunya ada seseorang di sana mendapatkan gangguan dari harimau.
Dia berlari dan berusaha menuju Pulau Modo. Nahas, ternyata dia hanya
melihat lautan di depannya yang menghalangi perjalanan. Untuk itu, dia berdoa kepada Dewa Laut agar memberinya solusi.
Keajaiban pun terjadi. Laut mendadak terbelah. Orang itu lantas dapat
menyeberangi lautan dan tiba di Pulau Modo. Dia lolos dari kejaran
harimau. Kisah mirip Nabi Musa ini diabadikan masyarakat dengan
pembuatan patung manusia dan harimau yang terletak di Pulau Jindo.
Proses surut air ini hanya terjadi dua kali dalam setahun. Oleh
karena itu, wisatawan yang ingin menikmati sensasi berjalan di laut
terbelah sebaiknya menyempatkan diri pada waktu yang diinformasikan.
Letak Pulau Jindo ada di selatan Korea Selatan. Menuju ke sana bisa
ditempuh memakai bus yang memakan waktu 5 jam dari Seoul. Bus ini setiap
hari berangkat dengan empat kali jadwal perjalanan.
0 comments:
Post a Comment
silahkan meninggalkan komentar anda disini, terima kasih..